Rabu, 02 Maret 2011

Sejarah Kabupaten Boven Digeol

Kabupaten Boven Digoel

PEMBENTUKAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Kabupaten Boven Digoel dibentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2002, hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke, bersamaan dengan sejumlah kabupaten lain di bagian selatan Pulau Cenderawasih, yakni Kabupaten Asmat dan Kabupaten Mappi. Kabupaten Boven Digoel tercatat sebagai salah satu kabupaten di wilayah Perbatasan RI - Papua Nugini, dengan ibu kotanya di Tanah Merah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 25 Tahun  2005 tanggal 30 November 2005, tentang Pembentukan Distrik dimekarkan lagi 9 ( sembilan ) Distrik yakni : Distrik Fofi, Distrik Subur, Distrik Iniyandit, Distrik Kombut, Distrik Firiwage, Distrik Manggelum, Distrik Arimop, Distrik Ambatkwi sehingga saat ini Kabupaten Boven Digoel terdiri dari 15 ( lima belas ) Distrik dan 88 ( delapan puluh delapan ) Kampung. Penduduk  Kabupaten Digoel pada tahun 2000 berjumlah 35.376 jiwa.



No.
Distrik
Desa/Kampung
1
Ambatkwi
Arimbit, Awaken, Ayumka, Kolopkam, Kuken
2
Arimop
Bukit, Ginggimop, Maju, Patriot, Ujung
3
Bomakia
Aifo, Bomakia I, Bomakia II, Somi, Uni
4
Firiwage
Biwage, Biwage Dua, Firiwage, Karuwage, Waliburu
5
Fofi
Bangun, Makmur, Sadar
6
Iniyandit
Autriop, Langguan, Ogenatan, Tetop, Waritop
7
Jair
Anggai, Asiki, Bhakti, Butiptiri, Getentiri, Meto, Ujungkia
8
Kombut
Amuan, Kombut, Mokbiran, Kawangtet
9
Kouh
Jair, Kawagit, Kombai, Kouh, Mandobo, Niop, Wanggom
10
Mandobo
Ampera, Mariam, Mawan, Persatuan, Sokanggo
11
Manggelum
Bayanggop, Burunggop, Gaguop, Kewam, Mangga Tiga, Manggelum
12
Mindiptana
Anggamburan, Anggumbit, Emsembit, Epsembit, Imko, Kamka, Niyimbang, Osso, Sesnuk, Umap, Wanggatkibi, Wariktop
13
Subur
Aiwat, Kaisa, Subur, Wagai
14
Waropko
Ikcan, Inggembit, Kanggewot, Ninat, Nyum, Upkim, Winiktit, Wombon, Woropka, Upyetetko, Yetetkun
15
Yaniruma
Fefero, Manggemahe, Wanggemalo, Yaniruma


Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Boven Digoel dahulu dikenal dengan sebutan Digul Atas dan merupakan tempat pengasingan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Digul Atas terletak di tepi Sungai Digul Hilir, Tanah Papua bagian selatan. Boven Digoel dipersiapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk menampung tawanan pemberontakan PKI tahun 1926. Kemudian Boven Digoel digunakan sebagai tempat pembuangan kaum pergerakan nasional yang anti pemerintah colonial Belanda. Tawanan yang sempat dibuang sekitar 1.308 orang, antara lain, Mohammad Hatta (1935-1936), Sutan Syahrir, Sayuti Melik (1927-1938) Muchtar Lutffi, Ilyas Yacub (tokoh Permi dan PSII Minangkabau).

GEOGRAFIS
Luas wilayah Kabupaten Boven Digoel seluas 27.108 Km2. Secara astronomis Kabupaten Boven Digoel terletak di bagian selatan Papua antara 139° 90’ – 141° Bujur Timur dan 4° 98’ – 7° 10’     Lintang Selatan. Secara administrasi Pemerintahan, Kabupaten Boven Digoel terdiri dari 6 (Enam) Distrik dan 88 Kampung dengan   batas – batas:
  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang;
  2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Merauke
  3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat
  4. Sebelah Timur berbatasan dengan Negara Papua New Guinea.

IKLIM

Suhu udara rata-rata berkisar antara 20 ° sampai dengan 27 ° C

TOPOGRAFIS

Topografis wilayah Kabupaten Boven Digoel umumnya bervariasi dari datar sampai bergelombang dibagian tengah dan selatan meliputi Distrik Jair, Mandobo dan Distrik Mindiptana. Sedangkan semakin ke utara berbukit dan pegunungan meliputi Distrik Mindiptana, Waropko, Kouh dan Bomakia

Wilayah Kabupaten Boven Digoel terletak antara Sungai Fly dan Digoel serta terletak di dataran deposit kwarter yang menutupi batuan sedimen tersier dan pleitosin ( Schroo, 1963 ) Geologi Kabupaten Boven Digoel dibagi menjadi 2 (dua) Bagian yaitu Bagian Utara dan Bagian Selatan. Bagian Selatan umumnya terdiri dari endapan sungai dan endapan rawa. Endapan sungai pada bagian ini memungkinkan terdapatnya endapan hidro karbon ( minyak dan gas bumi ), sedangkan semakin ke utaran ditandai dengan munculnya batuan-bataun berusia tua yang terangkat akibat proses tumbukan lempeng Australia dan lempeng Pasifik.
Jenis tanah Kabupaten Boven Digoel di kelompokkan menjadi 4 ( empat ) macam yaitu : tanah Gleisol, Podzolik, Regosol dan Organosol. Tanah Gleisol terdapat pada sebagian kecil wilayah Distrik Mandobo, Mindiptana dan Jair. Jenis tanah ini banyak mengandung bahan-bahan organik dan gambut.

Jenis tanah Podzolik terdapat pada sebagain besar Distrik Jair, Mandobo, bagian selatan Distrik Mindiptana dan bagian selatan Distrik Kouh serta Distrik Bomakia sedangkan Tanah Regosol tersebar di bagian utara Distrik Mindiptana, Mandobo, Kouh dan Distrik Bomakia. Jenis Tanah Organosol sebagian besar terdapat pada Distrik Waropko.

Wilayah Kabupaten Boven Digoel dibagi dalam beberapa zona agroklimat, yakni di sebelah Selatan meliputi Distrik Jair dan sebagian Distrik Mandobo dengan rata-rata curah hujan pertahun antara 2.000 sampai dengan 3.000 mm per tahun. Sedangkan disebelah utara meliputi sebagian Distrik Mandobo, Mindiptana, Waropko, Kouh dan Bomakia memiliki curah hujan rata-rata antara 3.000 – 4.000 mm per tahun dan semakin ke utara di sepanjang kaki pegunungan Jayawijaya curah hujan rata-rata antara 4.000 - 6.000 mm per tahun. Kelembaban udara cukup tinggi dengan tingkat kelembaban udara rata-rata berkisar antara 81 sampai dengan 86%.
Kegiatan perekonomian penduduk di Kabupaten Boven Digoel umumnya bergerak di sektor pertanian, namun sebahagian masyarakat  juga masih hidup dan menggantungkan diri pada alam. Sektor pertanian masih mendominasi dan menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat sehingga banyak tenaga kerja yang terserap pada sektor ini. Kontribusi sektor pertanian berada diposisi kedua terbesar dalam kontribusinya terhadap pembentukan PDRB tahun 2000 – 2004 (30,81%) disamping sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar diposisi pertama sebesar 54,72%.
POTENSI EKONOMI
Kabupaten Boven Digoel memiliki lahan yang sangat luas dan potensial untuk pengembangan perkebunan seluas 818.202 Ha, lebih kurang 30.000 Ha telah dimanfaatkan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Perkebunan Kelapa Sawit di Kab. Boven Digoel sampai saat ini baru diusahakan oleh Perusahaan Swasta PMA (PT. Korindo roup). Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Boven Digoel dimasa mendatang sangat menjanjikan dan merupakan salah satu komoditi unggulan daerah yang akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan devisa Negara, Pendapatan Asli Daerah (PAD ) dan sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Produksi CPO di Kab.Boven Digoel Adapun produksi kelapa sawit di Kab. Boven Digoel pada tahun 2005 & 2006 dalam bentuk CPO sebesar 42.934.117 Ton. Pemasaran produksi kelapa sawit di Kab. Boven Digoel dimulai sejak tahun 2005 yang diantar pulaukan ke Bitung-Sulawesi Utara.

Sumber:
www.papua.go.id
BPS Kabupaten Boven Digoel. 2008
www.Wikipedia Indonesia
dll.










LAMPIRAN 10
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR  26  TAHUN  2002 
TANGGAL  11  DESEMBER  2002
PETA KABUPATEN BOVEN DIGOEL
KETERANGAN     :
 
- - - - - - - -            : Batas Negara
+ - + - + - +          : Batas Kabupaten
-.-.-.-.-.-.-.-            : Batas Distrik
 
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II,
ttd
Edy Sudibyo